#masa SBMPTN 2015

11:32 PM anggis 0 Comments

Ingin berbagi cerita suka duka waktu masa-masa menjelang SBMPTN 2015,, :)
Waktu itu mungkin adalah massa dimana pikiran dan perasaan sudah beradu dan berkecambuk,, Harap sabar dan maklumm,,
.
.
hidup
.
.
Entah sampai kapan mimpi ini, tapi aku akan selalu menggenggam erat di dada. Aku percaya "There is a will, There is a way, and nothing imposible". dari kata tersebut aku tak henti untuk mengejarnya, untuk terus melangkah walau pelan, walau sedikit demi sedikit, walau sekecil apapun langkahnya, tapi aku tidak berhenti, dan tak akan pernah berhenti.
.
.
"man jadda wa jadda". Walau hidup di terpa kebimbangan, bingung mau kuliah apa bekerja saja/ pasrah menerima atau nekad. memang betul kata pak guru salah anak IPA itu terlalu banyak mengkalkulasi hidup. Tidak berani berspekulasi. Tapi iya ya, mengkalkulasi itu memang penting. Banyangkan jika aku nekad kuliah, ngekeng aku harus kuliah, sedang kondisi perekonomian orangtuaku tidak memungkinkan, atau mungkin otakku tidak nyandak untuk ujian tulis, untuk mengerjakan soal-soal ujian tulis / SBMPTN, yang notabene soal ujian tulis SBMPTN itu lebih sulit dari soal UN dan TPA tidak diajarkan semasa SMA, sehingga kalau belajar sendiri bikin kepala pusing, ndak siap mental, gag siap uang, malah cuma buang ongkos, ga diterima lagi, payah. Malah jadi gosip satu kampung, malu iya. 
.
.
Tapi ada benarnya juga kita harus berani berspekulasi, mencoba. gag ada salahnya mencoba, berjuang. Bukankah, hidup ini milik kita. toh, masih banyak bukan, peluang yang belum kita coba, paling kita baru 1/1000nya. Bukankah saat kita gagal sebenarnya kita amat dekat dengan keberhasilan. Kita yang hanya terlalu fokus dengan satu titik. Titik yang hanya menjadi fokus utama masalah kita, dan sebenarnya di balik satu titik masalah kita ada banyak solusi, dari satu titik masalah itu ada banyak jalan menuju roma, ada banyak cara untuk mengatasinya, ada banyak cara untuk sukses. Cuma kita belum menyadarinya. Bahwa manusia itu hanya bisa berusaha dan selebihnya bersabar. Sabar yang gigih, sabar yang tidak menyerah, sabar yang selalu bangkit, sabar yang berlebih-lebih, sabar yang selalu mencoba, sabar yang selalu bangkit, sabar yang melebihkan usaha diatas rata-rata.
.
.
Memang benar orang hebat itu hebat karena ia fokus dan ulet. Fokus dengan apa yang menjadi komitmen hidupnya. Disiplin dalam hidup. Ya, jujur saat ini aku masih belum bisa disiplin dalam hidup, hidup masih sak-sak'e. Belum terfokus dengan komitmen hidup. 
.
.
Tapi belajar dari pengalaman yang sudah. Diambil hikmahnya, jangan sampai penyesalan jatuh dibelakangan. Jadikan penyesalan diawal hidup(namanya bukan penyesalan tapi sadar). Itu lebih baik. Sebagai manusia kita wajib bersyukur atas nikmat karunia yang luar biasa ini. Karena hidup milik yang maha kuasa dan kita bukan apa-apa tanpa kebesaranNya dan kasih sayangNya. 
.
Hidup adalah pilihan. Apa yang menjadi pilihan hidup kita itu harus dipertimbangkan dengan matang-matang. Banyak orang bilang hidup ini mengalir begitu saja, dan mereka hanya mengikuti arus tersebut kemana saja arus itu mengalir, menerima hidup mereka begitu saja dengan pasrah. Entah arus itu mengalir ke sungai yang jernih atau bahkan mengalir ke comberan yang bau dan kotor. 
.
.
Hidup adalah pilihan, menjadi baik atau menjadi buruk. kita yang menentukan sendiri, kia sebagai manusia harus pandai-pandai untuk bersyukur, betapa tidak kita diberi akal yang luar biasa dibandingkan dengan makhluk ciptaan Allah lainnya. Akal luar biasa ini bisa kita gunakan untuk lebih maju dan lebih terdepan. Seharusnya kita memanfaatkan akal ini lebih maksimal lagi. memanfaatkan akal ini untuk berpikir. merenungkan sejenak hidup ini. Apa kita terus lanjut apa berhenti. Apa kita hanya pasrah mengikuti arus yang mengalir atau kita menentukan arus kita sendiri. Ini hidup kita, kita harus memilih untuk hidup kita yang lebih baik. Kita tidak boleh hanya pasrah terhadap nasib kita dan berhenti pada potensi yang sebenarnya perlu kita kembangkan. Sehingga kita lupa dan bahkan melupakan bakat dan kemampuan kita lalu dengan terpaksa menguburnya dalam-dalam dan kita membiarkannya jauh dari diri kita dan musnah, hilang, lenyap ditelan waktu. Betapa tragis hidup ini, banyak orang diantara kita yang sebenarnya mereka itu pandai tapi terpojokkan, pandai tapi kondisi ekonomi orangtuanya kurang mampu, pandai tetapi kurang berani mengembangkannya, pandai untuk membodohi orang lain. Hidup, inilah hidup. Aneh tapi nyata, hidup bagai panggung sandiwara, penuh teka-teki dan misteri.
.
.
Intinya jangan pernah takut mencoba, urusan gagal atau berhasil hanyalah suatu kebetulan, tetapi hasil tidak pernah membohongi upaya,,
.
.
Semangat bagi para pejuang SBMPTN..
:)

0 comments: