Pengalaman adalah Guru :)

11:27 PM anggis 0 Comments



               
                 Saat kita melakukan sesuatu pasti harus ada yang kita korbankan dan mengambil resiko dari keputusan itu. Hari ini saya ingin banyak bercerita tentang bagaimana aktivitas saya selama saya menjadi mahasiswa di jurusan Biologi UNDIP selama satu tahun ini. Semoga bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. Pengalaman adalah guru.
                Saya belajar banyak tentang bagaimana menghitung luas daun dan luas akar, hehehe(aneh memang anak biologi kalau ngitung-ngitung luas daun sama akar aja dihitung ya). Berikut gambarnya.
                Selain itu kami juga ada kegiatan pree test dan post test saat praktikum, ada yang namanya membuat laporan, revisi laporan, acc, ada juga responsi (wah banyak juga ya,:V). Beginilah kesibukan anak biologi dengan banyaknya praktikum. Tetapi yang membuat saya takjub kepada teman-teman dan kakak tingkat biologi meskipun mereka sibuk dengan praktikum mereka dapat membaginya dengan mengikuti berbagai organisasi, himpunan, kegiatan event kampus, dan kegiatan mahasiswa lainnya.
                Saya mencoba mengikuti organisasi, yang awalnya hanya ikut daftar-daftar aja. Organisasi pertama kali yang saya daftar adalah RIC, ini adalah organisasi tingkat fakultas di FSM yang bergerak dibidang riset dan keilmuan. Awalnya saya belum paham sekali tentang RIC, dan saya bukan alumni KIR waktu di SMA, ya saat itu saya sempat mau ikut KIR, tapi setelah satu hari saya memutuskan keluar dari KIR dan memilih PMR karena saya ingin fokus di salah satu dan tidak ingin pulang sore terus.
                Orang yang memperkenalkan saya tentang RIC adalah teman-teman dekat saya di biologi yang awalnya mereka yang mendorong dan mengajak saya untuk ikut training akademik di RIC, awalnya saya menolak buang-buang uang, pikir saya, tetapi karena bujukan teman saya akhirnya saya ikut training akademik, ya maklum saya kurang tahu apa itu training akademik dari namanya saya mungkin seperti pelatihan di bidang keilmuan, kaya seminar, dan hari Hnya juga bersamaan acara PPM pengenalan biro Haliaster, tentu saja hanya bisa ikut setengah acara training akademik, tapi teman-temanku pada bilang kalau kamu tidak ikut training akademik 1, kamu tidak bisa daftar jadi anggota pengurus di RIC, (dalam hati oke-oke, tak apalah saya ikut daftar bersama dengan ke 4 teman saya novi, suli, ulfa, dan ulfi siapa tahu dapat menambah ilmu dan wawasan).
                Saya mengikuti training akademik Alhamdulillah tidak hanya setengah acara tetapi dapat sampai selesai, kami berempat mengorbankan pengenalan biro haliaster izin untuk ikut training akademik RIC dari awal sampai akhir penutupan yang diakhiri dengan foto selfi, tetapi tidak kelihatan mukanya(maklum saking banyaknya). Sangat bermanfaat sekali acara tersebut ternyata ada motivasi dari Mbak Birrul Walidain yaitu seorang mahasiswi jurusan perawat fakultas Kedokteran UGM yang merupakan mahasiswa Bidikmisi yang sangat berprestasi di bidang karya tulis, akademik, dan non akademik, yang pandai sekali berorator, beragumen dan masih banyak lagi sederet prestasinya sampai saat di roll ke bawah CVnya tidak habis-habis ada terus panjang kaya ular tangga, Subhanallah, keren mbak :V
                Saya sempat membuka videonya di youtube dengan teman saya tentang mbak Birrul saat diundang pak presiden SBY mewakili mahasiswa bidikmisi yang berprestasi yang membuat pak SBY meneteskan air mata gara-gara mendengarkan ceritanya. Sejak saat itu saya masih belum begitu terrtarik dengan RIC, entah kenapa, padahal sudah mendapat training motivasi ya, hehehe
                Saya diajak teman-teman saya mengikuti suksesi RIC, menjadi panitia suksesi RIC katanya itu merupakan salah satu syarat kalau mau bergabung di RIC, tetapi saya banyak mempertimbangkan hari Hnya saat liburan, gag mau ah, teman-teman saya tetap saya mengajak ayo ikut, awalnya saya mau ikut, karena berkali-kali mendapat sms dan diikutkan bagian konsumsi, tetapi saat itu saya izin tidak ikut rapat, dan izin pulang kampung, maaf tidak bisa ikut acara.
                Hanya keempat teman saya yang masih setia tetap mengikuti panitia suksesi RIC. Tibalah saat pendaftaran pengurus RIC, saya kepo-kepo cari tahu tentang RIC, tetapi saya masih saja belum begitu tertarik, dan saya mendapat sms berulang kali, ayo daftar RIC segera, kami tunggu ya menjadi bagian dari kami, RIC Positif, Salam Prestatif, karena berulang-ulang kali akhirnya saya tidak ada salahnya ikut mendaftar, saya Tanya teman-teman saya yang kemarin ngajakin saya buat daftar RIC, saya tanya sudah daftar formulirnya dan membuat essay atau PKM, jawabnya belum. Saya akhirnya sms sama nomer baru tersebut yang berkali-kali sms saya buat ayo daftar RIC, tetapi tidak dijawab. Tetapi selang beberapa hari saya mendapat sebuah pesan chat line dari mas oki, begini pesannya hai anggista (bukan anggistina tapi anggista) yuk buruan daftar RIC, kami tunggu kamu menjadi bagian kami (saya sudah lupa kata-katanya intinya seperti itu kalau tidak salah itu H-3). Teringat saya dulu pernah mendapat nomer dari anggota RIC namanya mbak juli sebagai pendamping saat saya memilih kloster atau kelompok tecnopreneur kalau tidak salah namanya, iya saya tertarik dengan kata tersebut saat saya memutuskan untuk mendaftar RIC, tetapi saat training akademik di kolom pilihan tidak ada kata tersebut adanya sainspreneur, dan saya malah memilih riset. Entah apa yang ada dipikiran saya kalau riset mungkin lebih seru banyak penelitiannya daripada sainspreneur takutnya nanti saya disuruh-suruh jualan lagi,hehehe. Akhirnya saya chat mbak juli dan mas oki, dan jawaban mereka seperti ini, mas oki menjawab disuruh download aja formulirnya dan ketentuan pendaftarannya di Fb, kalau mbak juli langsung dibagikan SOP link formulirnya, makasih banyak mas oki dan mbak juli. Saat itu saya langsung mendownload dan membuat PKM, saya membuat PKM tersebut seperti saat saya mau membuat PKM karena tugas PPM jurusan kemarin yaitu PKM-GT, tapi isinya saya ambil dari tugas makalah TIK saya,hehehe, yang saya modifikasi dan perbaiki kata-katanya.
                Lalu di hari H dateline saya baru ke warnet dan mengirimkannya, CV yang saya buat juga CV saat saya SMA,tugas master slide ujian praktik, yang saya modifikasi dan saya tambahkan sedikit. Setelah mengirim dan menunggu pengumuman. Saya mendapat banyak sekali info-info tentang banyaknya pendaftaran organisasi biro-biro dijurusan biologi, himpunan, dan fakultas, senat, bem undip, dan masih banyak lagi. Awalnya sebenarnya saya hanya ingin mendaftar dari biro jurusan dulu baru merangkak naik ke fakultas lalu universitas, tetapi saya mendaftar di fakultas RIC terlebih dahulu, saya selanjutnya mendaftar di himpunan dan fostibi juga niche. Awalnya saya ragu bakal mendaftar dan diterima di himpunan, tetapi saya mencoba saja mendaftar siapa tahu diterima, biar tambah akrab dan kenal keluarga biologi. 
                Akhirnya pengumuman itu tiba saya kira saya bakalan tidak diterima di RIC, berkasnya gara-gara PKMnya mungkin kurang menarik kalau tidak CVnya alay,hehehe. Saat pertama membuka tidak ada namaku berarti saya tidak diterima, yaudah tidak apa-apa, tetapi tiba-tiba kebawah masih ada terusannya dan ada nama saya. Weh kog bisa masuk ya, hehehe. Ada nama teman-temanku juga tetapi kog tidak ada nama suli, lalu aku tanya ternyata dia tidak jadi daftar RIC. Disitu tertulis daftar kita wawancara, wah panjang juga ya seleksinya, dari berkas dan wawancara. Setelah mendekati saat wawancara saya berangkat ke tembalang H-1 saya balik ke tembalang. Malamnya saya banyak mencari informasi seputar RIC di facebook, menghafalkan nama-nama departemen di RIC, penjelasannya, mencari tahu bagaimana dan apa saja yang akan ditanyakan saat wawancara pendaftaran organisasi di google, dan banyak persiapan lainnya, yang membuat saya degdegan,  apa ya yang anti bakal ditanyakan, membaca berulang-ulang CV, formulir, PKM yang saya buat, motivasi, dan apa yang saya ketahui tentang RIC seperti yang ada di blog, saya praktikan bicara sendiri kayak orang gila didepan laptop, dengan berlagak sedang wawancara, nama saya blablabla, motivasi saya, dan lain sebagainya. Saya banyak membaca kisah-kisah seseorang yang ingin mendaftar organisasi dan bagaimana mereka dan seharusnya saat wawancara, yang selalu saya ingat adalah jangan banyak diam, jawab spontan dan cepat, jangan banyak mikir, karena itu dapat membuat mereka tidak yakin menerimamu dan jangan banyak menampilkan kekurangan, jawab pertanyaan dengan spontan.  
                Teman satu kos dan teman kos disebelah saya yang melihat saya sangat sibuk didepan laptop, menyindir saya dengan dagelan atau guyon, kamu ini kayak mau ulangan aja, serius bener, santai saja, saya banyak bertanya dengan teman saya tersebut bagaimana mereka yang sudah pernah wawancara, dan ini adalah pertama kali saya ikut wawancara organisasi.
                Saya akhirnya tiba saatnya wawancara, wawancara dimulai pukul 8 WIB, dan saya sudah siap sejak pukul 7 WIB. Tetapi saya baru berangkat dari kos pukul setengah delapan, saya belum begitu tahu, mana ruang sekre RIC, yang jelas saya tahu gedung E itu sebelah mana karena saya dulu ruang PMB di gedung E. Saya tiba di FSM pukul delapan lebih beberapa menit, saya masih grogi mau masuk kedalam, saya menunggu di ruang baca, masih sepi belum banyak yang wawancara, pikir saya, saya langsung chat teman-teman biologi yang ikut daftar di line, hari itu tapi lagi-lagi sinyalnya tidak tersambung, saya memutuskan menunggu mereka tetapi saya sudah hamper satu jam menunggu tidak ada yang datang dan saya memutuskan untuk masuk saja wawancara. Saya bertanya ruang RIC, langsung di sambut, mau wawancara RIC ya, jawabku iya. Saya bertemu dengan mas sutan & mas hafidz yang menjaga di luar pintu pendaftaran saat itu, saat itu saya belum kenal sama sekali mereka, bahkan yang namanya mbak juli dan mas oki yang chat-chatan di line sama saya saja saya belum tahu wajahnya, saya juga belum tahu kalau mas oki itu ketua ric, yang saya tahu dia hanyalah staf sainspreneur. Mungkin bakalan jadi kadep sainspreneur. Saya masih ingat betul saat saya ditanya sama mas sutan daftar apa, saya jawabnya riset, sama apa dengan sedikit malu dan pelan saya menjawab bendahara, hehehe(maklum saya ngasal aja mendaftar di departemen riset sama bendahara, dan saya meragukan diri saya sendiri sebagai bendahara, maklum walaupun saya pernah menjadi bendahara kelas waktu saya SD, dan bendahara kelas waktu saya SMA, dan bendahara KARISMA atau remaja masjid tetapi saya masih banyak belajar dan saya orangnya kurang tegas dan banyak pendiam). Saya kaget saat saya disuruh masuk keruangan yang menurut saya itu sangat sempit dan kecil, saya dipersilahkan duduk dan kagetnya lagi saya menghadap banyak orang yang akan mewawancarai saya, banyak sekali dalam banyangan saya hanya satu orang tetapi ini malah banyak sekali, dan satupun saya belum kenal.
                Ternyata saya pendaftar pertama yang masuk pada hari itu, belum ada yang memulai wawancara, ada wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa kepala departemen disitu. Ada juga yang dari biologi ternyata, tapi saya masih asing sekali melihatnya, maklum maba, saya seperti diintrogasi disini, ternyata ada juga yang mewancarai saya sekaligus dari ketua departemen risetnya sendiri, yang saat itu saya belum kenal sama sekali. Saat itu saya sengaja memakai baju warna merah yang melambangkan keberanian supaya saya berani bicara dan tidak gugup saat diwawancarai dan saya dapat menjawab dengan spontan seperti yang tadi malam saya praktikan seperti orang gila didepan laptop dan menjadi bahan tertawaan teman saya :V.
                Pertama mereka semua memperkenalkan diri, dan saat itu tidak ada mas oki, kata salah satu dari mereka kog oki tidak masuk (batin saya Alhamdulillah dia tidak masuk mungkin kalau dia masuk saya akan malu dan grogi kalau menjawab pertanyaan wawancara). Lanjut kebagian wawancara ya, setelah mbak-mbak dan satu mas yang kadep riset ini memperkenalkan diri, lanjut ke saya yang memperkenalkan diri saya, singkat sekali mungkin yang saya perkenalkan tentang diri saya, lanjut saya disuruh menjelaskan apa yang saya ketahui tentang RIC dan saya sangat senang dengan pertanyaan ini, saya langsung spontan sekali menjawab blablabla, dari mulai pengertian dan penjelasan tiap departemennya, (iya ,maklum saya sudah menghafalnya dan mempraktikkannya didepan laptop) kata mbak bing atau wakil RIC yang saat itu belum saya kenal sama sekali juga bertanya ini pasti kamu menghafal di panduan pengisian formulir ya, (hehehe kog tahu, ketahuan deh kalau ngafalin jawabku). Lanjut ditanya pilihan departeman yang saya pilih serta kekurangan dan kelebihanku, (ini adalah masa-masa kritisku, saya merasa kurang begitu tahu kelebihanku), lalu saya menjawab banyak sekali kekurangan dan beberapa kelebihanku, tetapi mbaknya tetap saja bertanya tadi itu kekuranganmu lalu apa kelebihanmu sehingga kami mau menerimamu menjadi bagian dari kami, saya bingung lalu menjawab kelebihan saya adalah sabar dan penyayang (batin saya, emang iya,ya saya sabar dan penyayang :V). Lalu saya dibantu mbak-mbak bendahara dan sekretaris yang menanyakan keahlian saya di bidang komputer, lalu dengan semangat saya menjawab saya bisa microsoft word, microsoft excel, microsoft powerpoint, dan CorelDraw, lalu lagi-lagi mbak wakil ketua bertanya kepada saya  apa kamu benar-benar bisa lancar menggunakan CorelDraw dengan spontan saya jawab saya Iya (entahlah walaupun sebenarya saya masih banyak belajar), lalu saya ditanya kamu bisa movie maker atau membuat video lalu saya jawab saja dengan jujur saya bisa tapi belum begitu lancar. Lanjut saya di lempar pertanyaan oleh seorang laki-laki yang juga memakai baju merah, yang katanya kadep riset itu, oiya, sebelumnya saya juga ditanyai sama mbak wakil ketua, tentang bagaimana saya yang seorang pendiam jika saya menjadi bendahara dan ada anggotanya yang nakal dan tidak mau membayar khas, saya disuruh mempraktikan ke mbaknya secara langsung bagaimana saya mengatasinya, saya bingung mau bicara apa, karena itu tidak masuk ke daftar persiapan saya, saya bicara sebisa saya seperti orang yang marah tetapi bukan kaya orang marah, aneh, begini kalau tidak salah “ kamu ini tidak mau membayar kas, nanti kalau ada kegiatan-kegiatan di RIC bagaimana kalau kasnya tidak ada, lain kali kalau sudah punya uang banyar kas ya”. Sontak seluruh ruangan tertawa menertawakanku, wajahku yang memerah malu bukan kepalang, Ya Allah apa yang sudah saya katakan tadi,:V. lanjut kembali ke kadep riset, sebelum saya diwawancarai dia, saya di beri nasehat tentang bagaimana seharusnya sikap seorang bendahara apabila ada temannya yang nakal tidak mau membayar kas, begini caranya, kamu tidak perlu marah-marah, hanya saja kamu perlu berkata sesuatu yang langsung mengena orangnya. 
                Lanjut ke pertanyaan berikutnya saya di tanya tentang pengalaman saya mebuat karya tulis, saya hanya bercerita pernah membuat karya tulis PKM saat PPM kemarin tentang kersen, dan KTI saya waktu di SMA tentang labu siam yang dibuat cemilan, itu saja. Saya juga di wawancarai bagaimana sikap saya jika saya diberikan tugas membuat karya tulis tetapi tidak sesuai dengan minat dan bidangmu saya menjawab saja, saya akan mencobanya, karena sesuatu yang kita anggap buruk belum tentu buruk bagi saya. Lalu berbagai pertanyaan lainnya terus saja dilontarkan, banyak sekali, terakhir saya di tanya tentang komitmen saya dan motivasi saya mendaftar di RIC dan saya disuruh untuk menyakinkan mereka. Saya menjawab saja dengan spontan saya berkomitmen berkontribusi penuh di RIC dan menjadikan RIC lebih baik lagi dari periode sebelumnya, dan motivasi saya di RIC saya ingin belajar riset dan membantu teman-teman saya baik teman di fakultas dan dari pengurus RIC untuk belajar riset supaya FSM semakin hebat. Lalu saya ditanya jika saya tidak diterima di RIC bagaimana sikap saya, saya hanya menjawab iya tidak apa-apa mungkin belum rezeki saya, mungkin Allah merencanakan sesuatu yang lebih indah untuk saya. Setelah itu wawancara selesai dan saya salam-salaman dengan semua orang yang ada di ruangan dan tiba-tiba masuk mas oki, (untung udah selesai). Saya langsung mengucapkan terimakasih dan berpamitan pulang, sebelum pulang saya bertemu dengan teman saya yang juga mau wawancara, lalu saya pulang sebelum pulang saya membagikan chat tentang hari ini wawancara RIC, lalu saya pulang.
                Keesokan harinya masuk kuliah untuk hari pertama masuk kuliah, ada teman saya novi dan ulfa yang jadwalnya wawancara hari senin, saya kasih tahu mereka tentang apa saja yang akan ditanyakan saat wawancara, saya juga bertemu dengan tufa, yang saat itu masih asing sekali dengan saya yang saya tidak menyangka kita satu departemen, teman saya ini novi sangat stalker sekali tentang RIC dia kenal semua pengurus RIC dan seluk beluknya lewat FB, dan teman saya Ulfa ini juga sangat ingin sekali menjadi bagian di RIC. Saya menemani mereka menunggu antrian wawancara, lalu muncul dua orang itu, bukannya kemarin yang mewawancarai saya memakai baju merah sekarang masih di pakai bajunya, warna merah juga, dan satu lagi temannya untuk melihat  berapa banyak orang yang mendaftar atau mengantri. Kata novi temanku yang sudah kenal mereka itu namanya mas yoyon sama mas hafidz.
                Lalu mereka masuk satu persatu kedalam, pertama novi masuk keluar sambil nangis meneteskan airmata mungkin terharu (maklum orangnya sangat perasa), lalu keluar ulfa malah ketawa-tawa (maklum orangnya suka ketawa), lucu sekali ya dua orang sahabatku ini.
                Lalu besoknya saya dengan ulfa bersamaan mengumpulkan berkas pendaftaran HMB, setelah beberapa hari pengumuman kepengurusan RIC, di umumkan. Saya kaget saat teman-teman saya ada yang bilang saya diterima di RIC, saya lantas berpikir, di terima di bagian apa ya, jangan-jangan bendahara, aduh jangan, saya malu, apa di departemen riset, ah mana mungkin, saya belum punya keahlian apa-apa di bidang riset. Lalu saya membuka sendiri dan ternyata benar di departemen riset, Alhamdulillah, saya sangat senang sekali, tetapi saya sedih teman-teman saya tadi yang sangat ingin di RIC melebihi keinginan saya, bahkan mereka yang mengajak saya untuk mendaftar di RIC malah tidak diterima, ya mungkin belum rezekinya saja.
                Ternyata saya tidak sendirian di RIC dari jurusan biologi di departemen riset saya di temani nurrizki yang saya kenal dia saat PPM menjadi teman satu pandion dan teman satu kelompok membuat PKM tugas PPM, yang awalnya kita tidak akrab dan hanya kenal sekedar tahu saja. Saat kami tahu satu departemen kami banyak bercerita tentang kegokilan kami saat kami wawancara satu sama lain, ya kami memiliki kisah lucu saat wawancara satu sama lain, dari situ kami mulai akrab.
                Setelah itu tibalah saat wawancara fostibi saya wawancara dengan mbak Hana, tentang diri saya dan motivasi saya ingin mendaftar fostibi, hampir mirip pertanyaannya dengan saat wawancara di RIC hanya saja di sini wawancaranya hanya satu arah dan lebih santai, lalu sorenya saya ikut wawancara HMB bersama teman saya ulfa, tidak banyak yang saya persiapkan untuk wawancara fostibi dan HMB seperti saat saya pertama kali wawancara di RIC. Katanya banyak sekali yang di tanyakan di HMB. Saat wawancara benar terjadi, ada banyak pos yang harus kami lewati saat wawancara HMB, pos seluruh departemen di HMB dan pos pengisian test tpa, dan yang terakhir adalah pos banyangan di pos banyangan ini saya yang sangat parah karena saya kurang tahu siapa nama wakil ketua himpunan dan saya kurang tahu siapa koordinator litbangnya, yang saya tahu hanya kadep dan staf ahli tiap bidang. Sampai sore sekali sampai magrib kalau tidak salah. Alhamdulillah wawancaranya selesai. Masih tinggal satu wawancara lagi yaitu wawancara niche. Saya ingin sekali masuk di niche karena saya ingin sekali belajar layout dan membuat bulletin, majalah, cerpen , dan lain sebagainya, tetapi saat itu saya ragu buat mendaftarnya karena takut diterima di semua organisasi, bagaimana saya bisa membagi waktu saya dengan kuliah dan 4 organisasi, lalu saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari niche, dan hanya mengikuti 3 organisasi, yaitu RIC, FOSTIBI, dan HMB.



                Banyak sekali suka duka selama menjadi bagian di ketiga organisasi ini, saya yang tadinya tidak tahu dan tertarik dengan RIC lama kelamaan jatuh cinta denga RIC, karena teman-temannya baik, dan kadepnya juga ramah, sejak saat itu saya sangat dekat sekali dengan rizki, kemana-mana hampir dengan rizki, iya karena kami searah sama-sama anak rusun. 


                Betapa banyak ilmu dan pengalaman berharga selama menjadi bagian diantara mereka meski saya masih banyak belajar membagi waktu, dan mungkin suatu saat nanti saya harus memilih salah satu dari ketiga organisasi tersebut dan fokus di kuliah saya. Semoga kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita, bahwa saat kita memilih sesuatu kita harus mengambil resiko tersebut, kita juga harus menerimanya dan kita harus tetap semangat :)

0 comments: