Pengalaman adalah Guru :)
Saat kita melakukan sesuatu pasti
harus ada yang kita korbankan dan mengambil resiko dari keputusan itu. Hari ini
saya ingin banyak bercerita tentang bagaimana aktivitas saya selama saya
menjadi mahasiswa di jurusan Biologi UNDIP selama satu tahun ini. Semoga
bermanfaat dan dapat diambil hikmahnya. Pengalaman adalah guru.
Saya
belajar banyak tentang bagaimana menghitung luas daun dan luas akar,
hehehe(aneh memang anak biologi kalau ngitung-ngitung luas daun sama akar aja dihitung
ya). Berikut gambarnya.
Selain
itu kami juga ada kegiatan pree test dan post test saat praktikum, ada yang
namanya membuat laporan, revisi laporan, acc, ada juga responsi (wah banyak juga
ya,:V). Beginilah kesibukan anak biologi dengan banyaknya praktikum. Tetapi yang
membuat saya takjub kepada teman-teman dan kakak tingkat biologi meskipun
mereka sibuk dengan praktikum mereka dapat membaginya dengan mengikuti berbagai
organisasi, himpunan, kegiatan event kampus, dan kegiatan mahasiswa lainnya.
Saya
mencoba mengikuti organisasi, yang awalnya hanya ikut daftar-daftar aja.
Organisasi pertama kali yang saya daftar adalah RIC, ini adalah organisasi
tingkat fakultas di FSM yang bergerak dibidang riset dan keilmuan. Awalnya saya
belum paham sekali tentang RIC, dan saya bukan alumni KIR waktu di SMA, ya saat
itu saya sempat mau ikut KIR, tapi setelah satu hari saya memutuskan keluar
dari KIR dan memilih PMR karena saya ingin fokus di salah satu dan tidak ingin
pulang sore terus.
Orang
yang memperkenalkan saya tentang RIC adalah teman-teman dekat saya di biologi
yang awalnya mereka yang mendorong dan mengajak saya untuk ikut training
akademik di RIC, awalnya saya menolak buang-buang uang, pikir saya, tetapi karena
bujukan teman saya akhirnya saya ikut training akademik, ya maklum saya kurang
tahu apa itu training akademik dari namanya saya mungkin seperti pelatihan di
bidang keilmuan, kaya seminar, dan hari Hnya juga bersamaan acara PPM
pengenalan biro Haliaster, tentu saja hanya bisa ikut setengah acara training
akademik, tapi teman-temanku pada bilang kalau kamu tidak ikut training
akademik 1, kamu tidak bisa daftar jadi anggota pengurus di RIC, (dalam hati
oke-oke, tak apalah saya ikut daftar bersama dengan ke 4 teman saya novi, suli,
ulfa, dan ulfi siapa tahu dapat menambah ilmu dan wawasan).
Saya
mengikuti training akademik Alhamdulillah tidak hanya setengah acara tetapi
dapat sampai selesai, kami berempat mengorbankan pengenalan biro haliaster izin
untuk ikut training akademik RIC dari awal sampai akhir penutupan yang diakhiri
dengan foto selfi, tetapi tidak kelihatan mukanya(maklum saking banyaknya).
Sangat bermanfaat sekali acara tersebut ternyata ada motivasi dari Mbak Birrul
Walidain yaitu seorang mahasiswi jurusan perawat fakultas Kedokteran UGM yang
merupakan mahasiswa Bidikmisi yang sangat berprestasi di bidang karya tulis,
akademik, dan non akademik, yang pandai sekali berorator, beragumen dan masih
banyak lagi sederet prestasinya sampai saat di roll ke bawah CVnya tidak
habis-habis ada terus panjang kaya ular tangga, Subhanallah, keren mbak :V
Saya
sempat membuka videonya di youtube dengan teman saya tentang mbak Birrul saat
diundang pak presiden SBY mewakili mahasiswa bidikmisi yang berprestasi yang
membuat pak SBY meneteskan air mata gara-gara mendengarkan ceritanya. Sejak
saat itu saya masih belum begitu terrtarik dengan RIC, entah kenapa, padahal
sudah mendapat training motivasi ya, hehehe
Saya
diajak teman-teman saya mengikuti suksesi RIC, menjadi panitia suksesi RIC
katanya itu merupakan salah satu syarat kalau mau bergabung di RIC, tetapi saya
banyak mempertimbangkan hari Hnya saat liburan, gag mau ah, teman-teman saya
tetap saya mengajak ayo ikut, awalnya saya mau ikut, karena berkali-kali
mendapat sms dan diikutkan bagian konsumsi, tetapi saat itu saya izin tidak
ikut rapat, dan izin pulang kampung, maaf tidak bisa ikut acara.
Hanya
keempat teman saya yang masih setia tetap mengikuti panitia suksesi RIC.
Tibalah saat pendaftaran pengurus RIC, saya kepo-kepo cari tahu tentang RIC,
tetapi saya masih saja belum begitu tertarik, dan saya mendapat sms berulang
kali, ayo daftar RIC segera, kami tunggu ya menjadi bagian dari kami, RIC
Positif, Salam Prestatif, karena berulang-ulang kali akhirnya saya tidak ada
salahnya ikut mendaftar, saya Tanya teman-teman saya yang kemarin ngajakin saya
buat daftar RIC, saya tanya sudah daftar formulirnya dan membuat essay atau
PKM, jawabnya belum. Saya akhirnya sms sama nomer baru tersebut yang
berkali-kali sms saya buat ayo daftar RIC, tetapi tidak dijawab. Tetapi selang
beberapa hari saya mendapat sebuah pesan chat line dari mas oki, begini
pesannya hai anggista (bukan anggistina tapi anggista) yuk buruan daftar RIC,
kami tunggu kamu menjadi bagian kami (saya sudah lupa kata-katanya intinya
seperti itu kalau tidak salah itu H-3). Teringat saya dulu pernah mendapat
nomer dari anggota RIC namanya mbak juli sebagai pendamping saat saya memilih
kloster atau kelompok tecnopreneur kalau tidak salah namanya, iya saya tertarik
dengan kata tersebut saat saya memutuskan untuk mendaftar RIC, tetapi saat
training akademik di kolom pilihan tidak ada kata tersebut adanya sainspreneur,
dan saya malah memilih riset. Entah apa yang ada dipikiran saya kalau riset
mungkin lebih seru banyak penelitiannya daripada sainspreneur takutnya nanti
saya disuruh-suruh jualan lagi,hehehe. Akhirnya saya chat mbak juli dan mas
oki, dan jawaban mereka seperti ini, mas oki menjawab disuruh download aja
formulirnya dan ketentuan pendaftarannya di Fb, kalau mbak juli langsung
dibagikan SOP link formulirnya, makasih banyak mas oki dan mbak juli. Saat itu
saya langsung mendownload dan membuat PKM, saya membuat PKM tersebut seperti
saat saya mau membuat PKM karena tugas PPM jurusan kemarin yaitu PKM-GT, tapi
isinya saya ambil dari tugas makalah TIK saya,hehehe, yang saya modifikasi dan
perbaiki kata-katanya.
Lalu
di hari H dateline saya baru ke warnet dan mengirimkannya, CV yang saya buat
juga CV saat saya SMA,tugas master slide ujian praktik, yang saya modifikasi
dan saya tambahkan sedikit. Setelah mengirim dan menunggu pengumuman. Saya
mendapat banyak sekali info-info tentang banyaknya pendaftaran organisasi biro-biro
dijurusan biologi, himpunan, dan fakultas, senat, bem undip, dan masih banyak
lagi. Awalnya sebenarnya saya hanya ingin mendaftar dari biro jurusan dulu baru
merangkak naik ke fakultas lalu universitas, tetapi saya mendaftar di fakultas
RIC terlebih dahulu, saya selanjutnya mendaftar di himpunan dan fostibi juga
niche. Awalnya saya ragu bakal mendaftar dan diterima di himpunan, tetapi saya
mencoba saja mendaftar siapa tahu diterima, biar tambah akrab dan kenal
keluarga biologi.
Akhirnya
pengumuman itu tiba saya kira saya bakalan tidak diterima di RIC, berkasnya
gara-gara PKMnya mungkin kurang menarik kalau tidak CVnya alay,hehehe. Saat
pertama membuka tidak ada namaku berarti saya tidak diterima, yaudah tidak
apa-apa, tetapi tiba-tiba kebawah masih ada terusannya dan ada nama saya. Weh
kog bisa masuk ya, hehehe. Ada nama teman-temanku juga tetapi kog tidak ada
nama suli, lalu aku tanya ternyata dia tidak jadi daftar RIC. Disitu tertulis
daftar kita wawancara, wah panjang juga ya seleksinya, dari berkas dan wawancara.
Setelah mendekati saat wawancara saya berangkat ke tembalang H-1 saya balik ke
tembalang. Malamnya saya banyak mencari informasi seputar RIC di facebook,
menghafalkan nama-nama departemen di RIC, penjelasannya, mencari tahu bagaimana
dan apa saja yang akan ditanyakan saat wawancara pendaftaran organisasi di
google, dan banyak persiapan lainnya, yang membuat saya degdegan, apa ya yang
anti bakal ditanyakan, membaca berulang-ulang CV, formulir, PKM yang saya buat,
motivasi, dan apa yang saya ketahui tentang RIC seperti yang ada di blog, saya
praktikan bicara sendiri kayak orang gila didepan laptop, dengan berlagak
sedang wawancara, nama saya blablabla, motivasi saya, dan lain sebagainya. Saya
banyak membaca kisah-kisah seseorang yang ingin mendaftar organisasi dan
bagaimana mereka dan seharusnya saat wawancara, yang selalu saya ingat adalah
jangan banyak diam, jawab spontan dan cepat, jangan banyak mikir, karena itu
dapat membuat mereka tidak yakin menerimamu dan jangan banyak menampilkan
kekurangan, jawab pertanyaan dengan spontan.
Teman
satu kos dan teman kos disebelah saya yang melihat saya sangat sibuk didepan
laptop, menyindir saya dengan dagelan atau guyon, kamu ini kayak mau ulangan
aja, serius bener, santai saja, saya banyak bertanya dengan teman saya tersebut
bagaimana mereka yang sudah pernah wawancara, dan ini adalah pertama kali saya
ikut wawancara organisasi.
Saya
akhirnya tiba saatnya wawancara, wawancara dimulai pukul 8 WIB, dan saya sudah
siap sejak pukul 7 WIB. Tetapi saya baru berangkat dari kos pukul setengah
delapan, saya belum begitu tahu, mana ruang sekre RIC, yang jelas saya tahu
gedung E itu sebelah mana karena saya dulu ruang PMB di gedung E. Saya tiba di
FSM pukul delapan lebih beberapa menit, saya masih grogi mau masuk kedalam,
saya menunggu di ruang baca, masih sepi belum banyak yang wawancara, pikir
saya, saya langsung chat teman-teman biologi yang ikut daftar di line, hari itu
tapi lagi-lagi sinyalnya tidak tersambung, saya memutuskan menunggu mereka
tetapi saya sudah hamper satu jam menunggu tidak ada yang datang dan saya
memutuskan untuk masuk saja wawancara. Saya bertanya ruang RIC, langsung di
sambut, mau wawancara RIC ya, jawabku iya. Saya bertemu dengan mas sutan &
mas hafidz yang menjaga di luar pintu pendaftaran saat itu, saat itu saya belum
kenal sama sekali mereka, bahkan yang namanya mbak juli dan mas oki yang chat-chatan
di line sama saya saja saya belum tahu wajahnya, saya juga belum tahu kalau mas
oki itu ketua ric, yang saya tahu dia hanyalah staf sainspreneur. Mungkin
bakalan jadi kadep sainspreneur. Saya masih ingat betul saat saya ditanya sama
mas sutan daftar apa, saya jawabnya riset, sama apa dengan sedikit malu dan
pelan saya menjawab bendahara, hehehe(maklum saya ngasal aja mendaftar di
departemen riset sama bendahara, dan saya meragukan diri saya sendiri sebagai
bendahara, maklum walaupun saya pernah menjadi bendahara kelas waktu saya SD,
dan bendahara kelas waktu saya SMA, dan bendahara KARISMA atau remaja masjid
tetapi saya masih banyak belajar dan saya orangnya kurang tegas dan banyak
pendiam). Saya kaget saat saya disuruh masuk keruangan yang menurut saya itu
sangat sempit dan kecil, saya dipersilahkan duduk dan kagetnya lagi saya
menghadap banyak orang yang akan mewawancarai saya, banyak sekali dalam
banyangan saya hanya satu orang tetapi ini malah banyak sekali, dan satupun
saya belum kenal.
Ternyata
saya pendaftar pertama yang masuk pada hari itu, belum ada yang memulai
wawancara, ada wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan beberapa kepala
departemen disitu. Ada juga yang dari biologi ternyata, tapi saya masih asing
sekali melihatnya, maklum maba, saya seperti diintrogasi disini, ternyata ada
juga yang mewancarai saya sekaligus dari ketua departemen risetnya sendiri,
yang saat itu saya belum kenal sama sekali. Saat itu saya sengaja memakai baju
warna merah yang melambangkan keberanian supaya saya berani bicara dan tidak
gugup saat diwawancarai dan saya dapat menjawab dengan spontan seperti yang
tadi malam saya praktikan seperti orang gila didepan laptop dan menjadi bahan
tertawaan teman saya :V.
Pertama
mereka semua memperkenalkan diri, dan saat itu tidak ada mas oki, kata salah
satu dari mereka kog oki tidak masuk (batin saya Alhamdulillah dia tidak masuk
mungkin kalau dia masuk saya akan malu dan grogi kalau menjawab pertanyaan
wawancara). Lanjut kebagian wawancara ya, setelah mbak-mbak dan satu mas yang
kadep riset ini memperkenalkan diri, lanjut ke saya yang memperkenalkan diri
saya, singkat sekali mungkin yang saya perkenalkan tentang diri saya, lanjut
saya disuruh menjelaskan apa yang saya ketahui tentang RIC dan saya sangat
senang dengan pertanyaan ini, saya langsung spontan sekali menjawab blablabla,
dari mulai pengertian dan penjelasan tiap departemennya, (iya ,maklum saya sudah
menghafalnya dan mempraktikkannya didepan laptop) kata mbak bing atau wakil RIC
yang saat itu belum saya kenal sama sekali juga bertanya ini pasti kamu
menghafal di panduan pengisian formulir ya, (hehehe kog tahu, ketahuan deh
kalau ngafalin jawabku). Lanjut ditanya pilihan departeman yang saya pilih
serta kekurangan dan kelebihanku, (ini adalah masa-masa kritisku, saya merasa
kurang begitu tahu kelebihanku), lalu saya menjawab banyak sekali kekurangan
dan beberapa kelebihanku, tetapi mbaknya tetap saja bertanya tadi itu
kekuranganmu lalu apa kelebihanmu sehingga kami mau menerimamu menjadi bagian
dari kami, saya bingung lalu menjawab kelebihan saya adalah sabar dan penyayang (batin saya, emang
iya,ya saya sabar dan penyayang :V). Lalu saya dibantu mbak-mbak bendahara dan
sekretaris yang menanyakan keahlian saya di bidang komputer, lalu dengan
semangat saya menjawab saya bisa microsoft word, microsoft excel, microsoft
powerpoint, dan CorelDraw, lalu lagi-lagi mbak wakil ketua bertanya kepada saya
apa kamu benar-benar bisa lancar
menggunakan CorelDraw dengan spontan saya jawab saya Iya (entahlah walaupun
sebenarya saya masih banyak belajar), lalu saya ditanya kamu bisa movie maker
atau membuat video lalu saya jawab saja dengan jujur saya bisa tapi belum
begitu lancar. Lanjut saya di lempar pertanyaan oleh seorang laki-laki yang
juga memakai baju merah, yang katanya kadep riset itu, oiya, sebelumnya saya
juga ditanyai sama mbak wakil ketua, tentang bagaimana saya yang seorang
pendiam jika saya menjadi bendahara dan ada anggotanya yang nakal dan tidak mau
membayar khas, saya disuruh mempraktikan ke mbaknya secara langsung bagaimana
saya mengatasinya, saya bingung mau bicara apa, karena itu tidak masuk ke
daftar persiapan saya, saya bicara sebisa saya seperti orang yang marah tetapi bukan
kaya orang marah, aneh, begini kalau tidak salah “ kamu ini tidak mau membayar
kas, nanti kalau ada kegiatan-kegiatan di RIC bagaimana kalau kasnya tidak ada,
lain kali kalau sudah punya uang banyar kas ya”. Sontak seluruh ruangan tertawa
menertawakanku, wajahku yang memerah malu bukan kepalang, Ya Allah apa yang
sudah saya katakan tadi,:V. lanjut kembali ke kadep riset, sebelum saya
diwawancarai dia, saya di beri nasehat tentang bagaimana seharusnya sikap
seorang bendahara apabila ada temannya yang nakal tidak mau membayar kas,
begini caranya, kamu tidak perlu marah-marah, hanya saja kamu perlu berkata
sesuatu yang langsung mengena orangnya.
Lanjut
ke pertanyaan berikutnya saya di tanya tentang pengalaman saya mebuat karya
tulis, saya hanya bercerita pernah membuat karya tulis PKM saat PPM kemarin
tentang kersen, dan KTI saya waktu di SMA tentang labu siam yang dibuat
cemilan, itu saja. Saya juga di wawancarai bagaimana sikap saya jika saya
diberikan tugas membuat karya tulis tetapi tidak sesuai dengan minat dan
bidangmu saya menjawab saja, saya akan mencobanya, karena sesuatu yang kita
anggap buruk belum tentu buruk bagi saya. Lalu berbagai pertanyaan lainnya
terus saja dilontarkan, banyak sekali, terakhir saya di tanya tentang komitmen
saya dan motivasi saya mendaftar di RIC dan saya disuruh untuk menyakinkan
mereka. Saya menjawab saja dengan spontan saya berkomitmen berkontribusi penuh
di RIC dan menjadikan RIC lebih baik lagi dari periode sebelumnya, dan motivasi
saya di RIC saya ingin belajar riset dan membantu teman-teman saya baik teman
di fakultas dan dari pengurus RIC untuk belajar riset supaya FSM semakin hebat.
Lalu saya ditanya jika saya tidak diterima di RIC bagaimana sikap saya, saya
hanya menjawab iya tidak apa-apa mungkin belum rezeki saya, mungkin Allah
merencanakan sesuatu yang lebih indah untuk saya. Setelah itu wawancara selesai
dan saya salam-salaman dengan semua orang yang ada di ruangan dan tiba-tiba
masuk mas oki, (untung udah selesai). Saya langsung mengucapkan terimakasih dan
berpamitan pulang, sebelum pulang saya bertemu dengan teman saya yang juga mau
wawancara, lalu saya pulang sebelum pulang saya membagikan chat tentang hari
ini wawancara RIC, lalu saya pulang.
Keesokan
harinya masuk kuliah untuk hari pertama masuk kuliah, ada teman saya novi dan
ulfa yang jadwalnya wawancara hari senin, saya kasih tahu mereka tentang apa
saja yang akan ditanyakan saat wawancara, saya juga bertemu dengan tufa, yang
saat itu masih asing sekali dengan saya yang saya tidak menyangka kita satu
departemen, teman saya ini novi sangat stalker sekali tentang RIC dia kenal
semua pengurus RIC dan seluk beluknya lewat FB, dan teman saya Ulfa ini juga
sangat ingin sekali menjadi bagian di RIC. Saya menemani mereka menunggu
antrian wawancara, lalu muncul dua orang itu, bukannya kemarin yang mewawancarai
saya memakai baju merah sekarang masih di pakai bajunya, warna merah juga, dan
satu lagi temannya untuk melihat berapa banyak orang yang mendaftar atau mengantri. Kata novi temanku
yang sudah kenal mereka itu namanya mas yoyon sama mas hafidz.
Lalu
mereka masuk satu persatu kedalam, pertama novi masuk keluar sambil nangis
meneteskan airmata mungkin terharu (maklum orangnya sangat perasa), lalu keluar
ulfa malah ketawa-tawa (maklum orangnya suka ketawa), lucu sekali ya dua orang
sahabatku ini.
Lalu
besoknya saya dengan ulfa bersamaan mengumpulkan berkas pendaftaran HMB,
setelah beberapa hari pengumuman kepengurusan RIC, di umumkan. Saya kaget saat
teman-teman saya ada yang bilang saya diterima di RIC, saya lantas berpikir, di
terima di bagian apa ya, jangan-jangan bendahara, aduh jangan, saya malu, apa
di departemen riset, ah mana mungkin, saya belum punya keahlian apa-apa di
bidang riset. Lalu saya membuka sendiri dan ternyata benar di departemen riset,
Alhamdulillah, saya sangat senang sekali, tetapi saya sedih teman-teman saya
tadi yang sangat ingin di RIC melebihi keinginan saya, bahkan mereka yang
mengajak saya untuk mendaftar di RIC malah tidak diterima, ya mungkin belum
rezekinya saja.
Ternyata
saya tidak sendirian di RIC dari jurusan biologi di departemen riset saya di
temani nurrizki yang saya kenal dia saat PPM menjadi teman satu pandion dan
teman satu kelompok membuat PKM tugas PPM, yang awalnya kita tidak akrab dan
hanya kenal sekedar tahu saja. Saat kami tahu satu departemen kami banyak
bercerita tentang kegokilan kami saat kami wawancara satu sama lain, ya kami
memiliki kisah lucu saat wawancara satu sama lain, dari situ kami mulai akrab.
Setelah
itu tibalah saat wawancara fostibi saya wawancara dengan mbak Hana, tentang
diri saya dan motivasi saya ingin mendaftar fostibi, hampir mirip pertanyaannya
dengan saat wawancara di RIC hanya saja di sini wawancaranya hanya satu arah
dan lebih santai, lalu sorenya saya ikut wawancara HMB bersama teman saya ulfa,
tidak banyak yang saya persiapkan untuk wawancara fostibi dan HMB seperti saat
saya pertama kali wawancara di RIC. Katanya banyak sekali yang di tanyakan di
HMB. Saat wawancara benar terjadi, ada banyak pos yang harus kami lewati saat
wawancara HMB, pos seluruh departemen di HMB dan pos pengisian test tpa, dan
yang terakhir adalah pos banyangan di pos banyangan ini saya yang sangat parah
karena saya kurang tahu siapa nama wakil ketua himpunan dan saya kurang tahu
siapa koordinator litbangnya, yang saya tahu hanya kadep dan staf ahli tiap
bidang. Sampai sore sekali sampai magrib kalau tidak salah. Alhamdulillah
wawancaranya selesai. Masih tinggal satu wawancara lagi yaitu wawancara niche.
Saya ingin sekali masuk di niche karena saya ingin sekali belajar layout dan
membuat bulletin, majalah, cerpen , dan lain sebagainya, tetapi saat itu saya
ragu buat mendaftarnya karena takut diterima di semua organisasi, bagaimana
saya bisa membagi waktu saya dengan kuliah dan 4 organisasi, lalu saya
memutuskan untuk mengundurkan diri dari niche, dan hanya mengikuti 3
organisasi, yaitu RIC, FOSTIBI, dan HMB.
Banyak
sekali suka duka selama menjadi bagian di ketiga organisasi ini, saya yang
tadinya tidak tahu dan tertarik dengan RIC lama kelamaan jatuh cinta denga RIC,
karena teman-temannya baik, dan kadepnya juga ramah, sejak saat itu saya sangat
dekat sekali dengan rizki, kemana-mana hampir dengan rizki, iya karena kami
searah sama-sama anak rusun.
Betapa
banyak ilmu dan pengalaman berharga selama menjadi bagian diantara mereka meski
saya masih banyak belajar membagi waktu, dan mungkin suatu saat nanti saya
harus memilih salah satu dari ketiga organisasi tersebut dan fokus di kuliah
saya. Semoga kisah ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita, bahwa saat kita
memilih sesuatu kita harus mengambil resiko tersebut, kita juga harus
menerimanya dan kita harus tetap semangat :)
0 comments: