Mencintai tidak harus memiliki :)

6:45 PM anggis 0 Comments

               Teringat lebaran kemarin saya sengaja menyempatkan diri untuk lebaran bersama kedua orangtuaku dan adikku di Cilacap, ini adalah kenang-kenangan yang tertinggal karena ikut keselip di dalam tas, saat aku kembali ke Semarang. Ini adalah salah satu permainan saya dengan adikku Intan yaitu mainan surat-suratan yang diibaratkan kita tengah BBMan,,hehehe


                Lucu memang dan sangat sederhana sekali, saya dan adikku memang jarang akur, tapi kalau lagi akur ya, begini suka mainan bersama, entah itu tepuk-tepukan tangan, maianan sidolasi, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya lupa mau nyebutin,hehehe.
                Adikku ini orangnya sangat fleksibel, saya banyak belajar darinya, karena saya memang terlalu kaku untuk bergaul. Adikku tinggal dari kecil bersama dengan kedua orangtua kami, sedangkan saya tinggal sejak kecil bersama dengan Nenek dan Kakekku.
                Sejak kecil sebenarnya saya bukanlah orang yang pendiam, bahkan saya sangat periang, mainan petak umpet, manjat pohon sawo, maian masak-masakan, dan masih banyak lagi. Tapi seiring waktu berjalan saya merasa banyak suka menyendiri, mungkin di mulai sejak saya SMP. Saya dulu sering pulang sore karena harus mengikuti tambahan pelajaran di kelas unggulan yang saya ikuti. Saya dulunya masuk di kelas E bersama sahabat saya waktu SD, namanya Novi, tapi karena dia saudara saya jadi saya menyebutnya lek Novi, tetapi setelah masuk beberapa hari, kami mengikuti rangkaian seleksi masuk ke kelas model atau unggulan, sebutannya model karena baru dirintis pertama kali saat angkatanku. Saat itu saya hanya berangan-angan saja bisa masuk kelas A, saya juga tidak begitu berharap. Anehnya saya diterima di kelas unggulan tersebut. Saat itu saya harus berpisah dengan sahabatku Lek Novi, karena Lek Novi masih tetap di kelas E.
                Ada sedikit kisah menarik selama saya masuk di kelas E tersebut, saat itu adalah hari sabtu, dimana seluruh warga SMP 2 Baturetno, wajib mengikuti senam pagi, dan saat itu kondisi tubuh saya lagi kurang badan jadi saya memutuskan untuk tidak mengikuti senam, tapi saya bingung masak saya sakit, cuman tiduran di kelas, Alhasil saya teringat dengan PR bahasa Inggris saya yang belum saya kerjakan, saya akhirnya mengrjakan PR tersebut, tanpa diduga-duga ada seorang guru laki-laki masuk ke dalam kelas dan menanyakan sedang apa saya dan mengapa tidak mengikuti senam, dengan wajah polosnya saya menjawab saya sedang sakit jadi tidak mengikuti senam, tetapi beliau melihat saya sedang mengerjakan PR, lantas beliau marah dan membanting pintu, DOOOOR
                Setelah itu, beliau menuju ke area senam, dan memberikan pengumuman tentang diri saya, tentang seorang yang terlihat baik tetapi sebenranya kurang baik, dan blablabla..saya merasa sedih dan merasa bersalah malah mengerjakan PR di dalam kelas. Setelah hari itu malanya saya mengikuti kumpul rutin anak-anak remaja masjid di desaku, saat itu saya mendengarkan obrolan singkat tentang seorang guru yan paling galak dan momok di SMP yang akan menghukum anak kelas 1, nanti habis upacara anak kelas 1 itu akan dihukum mengelilingi lapangan 10 kali,, deegg, saya langsung sontak kaget dan takut, jangan-jangan saya lagi yang mau dihukum, ya Allah begitu burukkah diriku,,
                Setelah itu hari senin tiba saya cerita tentang peristiwa tersebut kepada Nenek saya, nenek saya dengan sabar menasehati dan membesarkan hatiku. Saya yang sangat takut mendengar obrolan kakak kelasku tersebut langsung panas dingin dan sakit saya semakin menjadi, hari itu saya izin tidak masuk sekolah, kata sahabatku Lek Novi, yang saat itu masuk sekolah saya benar dipanggil-panggil namanya berulang kali untuk ke lapangan, untung saya tidak masuk,,hehehe
                Guru tersebut adalah guru yang paling galak super galak dan tegas di SMP saya, beliau adalah guru BIOLOGI, dan ternyata beliau adalah guru BIOLOGi saya di kelas 1, setiap melihat saya dengan tatapan menyeramkan, tapi saya tidak peduli, saya akan membuktikan kepada Beliau bahwa saya bukanlah orang yang buruk seperti apa yang beliau pikirkan, dan ternyata Beliau selalu menjadi guru Biologi saya sampai kelas 3, tiga tahun berturut-turut, Amazing bukan.
                Pernah saya dijewer kupingnya gara-gara saya tidak dapat menyebutkan nama enzim di bagian tubuh manusia yang beliau tunjuk, dan pernah saya di usir tidak boleh praktikum bersama teman-teman saya satu kelompok karena kami tidak membawa alat praktikum, dan pernah kami satu kelas dihukum menulis 50 kali soal dan jawaban karena kami satu kelas tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan beliau, dan pernah laporan praktikum pertama kami di sebar dan di banting habis-habisan karena satu kelas tidak pada lengkap dan selesai mengerjakannya.hahaha
                Itulah kesan saya selama SMP tentang BIOLOGI, karena azam saya yang begitu besar, saya alhamdulillah pernah menjadi seorang yang mendapatkan laporan praktikum terbaik saat saya kelas 3, itu suatu kebanggaan saya selama saya mempelajari BIOLOGI dan betapa saya ingin membuktikan kepada beliau bahwa saya bukanlah orang yang buruk seperti di saat pertama kali kami bertemu. J
                Saya saat smp sangat mencintai Matematika, saya bahkan masuk di kelas unggulan di rumpun matematika, setiap hari senin sampai kamis pulang sore selalu berkutat dengan matematika, pernah saya bercita-cita menjadi seorang guru matematika. Saya dengan teman-teman serumpun matematika yang paling santai dan kocak, sering guru tidak masuk ke kelas dan kami tetap mengerjakan soal-soal olimpiade dari buku-buku yang kami fotocopy, kadang-kadang kami di selingi bermain internet di dalam kelas, dan mengerjakan soal-soal matematika di puku paket pelajaran, dan PR matematika, kami semua di rumpun matematika adalah orang yang tanpa sadar kami sangat mencintai matematika. Kenangan yang paling berkesan tentang matematika yaitu saya pernah mendapatkan nilai hampir 100, ya karena saya ceroboh tidak teliti 1 soal saya salah dan saya sangat ingat betul yaitu tentang gradien venn, ya itu sebenarnya soal yang sangat mudah tapi saya malah teledor mengerjakannya, sehingga nilai saya 9,75 tetapi saya sangat bersyukur mendapatkan nilai matematika tersebut, nilai yang paling tertinggi di antara nilai pelajaran yang lain, yang diikuti dengan nilai bahasa indonesia yang juga mendapatkan nilai sembilan.
                Biasanya matematika tidak banyak berhubungan dengan bahasa tetapi saya sangat mencintai bahasa indonesia dan matematika sejak saya SMP. Tetapi kecintaan saya bersama matematika pudar saat saya di SMA, sebenarnya saya masih suka, hanya saja guru matematika saya di SMA sangat tidak menyengkan, orangnya sangat subjektif, yang mendapat nilai baik adalah mereka yang les di rumahnya, sedangkan rumahnya sangat jauh sehingga saya tidak mengikuti les beliau, beliau jarang sekali mejelaskan materinya, kebanyakan materinya beliau ajarkan saat di les-lesan, akhirnya saya berpindah dan cinta KIMIA.
                Kesan saya mencintai kimia saat kelas 1 SMA, karena kimia itu unik, saya pernah mendapatkan nilai terbaik ulangan pertama kali saya di kelas saat itu, saya sangat suka mengerjakan soal-soal yang ibu guru jelaskan di depan kelas. Saya juga sangat suka dengan FISIKA saat kelas satu, kesan paling berkesan saya mencitai FISIKA karena saya juga pernah mendapatkan nilai UTS terbaik di kelas, dan saya pernah menjawab soal tantangan dari guru saya dengan benar dan mendapatkan hadiah kupon jajan di kantin, memang tidak begitu besar nilai kupon tersebut, tetapi bagi saya itu sangat bersyukur dan bahagia. Sejak saat itu saya memutuskan untuk masuk ke kelas IPA.
                Tetapi karena nilai saya saat itu di BIOLOGi kurang begitu bagus saya mencoba mencintai BIOLOGI dan berusaha membuatnya imbang dengan nilai yang lainnya, saya mencintainya dengan sederhana di mulai dari mencintai mata pelajarannya dan sering-sering membacanya saat sudah pulang dirumah, dan mencintai gurunya, alhasil usaha saya tidak sia-sia saya sering mendapatkan nilai uangan seratus di kelas, dan mendapatkan nilai UTS terbaik di jurusan IPA, Alhamdulillah. Itulah segelintir kisah begitu dekatnya hubungan matematika, kimia, fisika, dan biologi sehingga saya memutuskan untuk memilih jurusan IPA. Saya sekarang sadar dan dapat mengambil kesimpulan, saat kita mencintai sesuatu belum tentu kita dapat memilikinya dan saat kita belajar mencintai sesuatu bisa jadi kita akan memilikinya dan benar-benar mencintainya, seperti kisahku yang dulu sangat cinta metematika tetapi malah sekarang mengambil jurusan BIOLOGi, di Fakultas Sains dan Matematika UNDIP.. :V

0 comments: