Mencintai tidak harus memiliki :)
Teringat lebaran kemarin saya
sengaja menyempatkan diri untuk lebaran bersama kedua orangtuaku dan adikku di
Cilacap, ini adalah kenang-kenangan yang tertinggal karena ikut keselip di
dalam tas, saat aku kembali ke Semarang. Ini adalah salah satu permainan saya
dengan adikku Intan yaitu mainan surat-suratan yang diibaratkan kita tengah
BBMan,,hehehe
Lucu memang dan sangat sederhana
sekali, saya dan adikku memang jarang akur, tapi kalau lagi akur ya, begini
suka mainan bersama, entah itu tepuk-tepukan tangan, maianan sidolasi, dan
masih banyak lagi. Saking banyaknya lupa mau nyebutin,hehehe.
Adikku ini orangnya sangat
fleksibel, saya banyak belajar darinya, karena saya memang terlalu kaku untuk
bergaul. Adikku tinggal dari kecil bersama dengan kedua orangtua kami,
sedangkan saya tinggal sejak kecil bersama dengan Nenek dan Kakekku.
Sejak kecil sebenarnya saya
bukanlah orang yang pendiam, bahkan saya sangat periang, mainan petak umpet,
manjat pohon sawo, maian masak-masakan, dan masih banyak lagi. Tapi seiring
waktu berjalan saya merasa banyak suka menyendiri, mungkin di mulai sejak saya
SMP. Saya dulu sering pulang sore karena harus mengikuti tambahan pelajaran di
kelas unggulan yang saya ikuti. Saya dulunya masuk di kelas E bersama sahabat
saya waktu SD, namanya Novi, tapi karena dia saudara saya jadi saya menyebutnya
lek Novi, tetapi setelah masuk beberapa hari, kami mengikuti rangkaian seleksi
masuk ke kelas model atau unggulan, sebutannya model karena baru dirintis
pertama kali saat angkatanku. Saat itu saya hanya berangan-angan saja bisa
masuk kelas A, saya juga tidak begitu berharap. Anehnya saya diterima di kelas
unggulan tersebut. Saat itu saya harus berpisah dengan sahabatku Lek Novi,
karena Lek Novi masih tetap di kelas E.
Ada sedikit kisah menarik selama
saya masuk di kelas E tersebut, saat itu adalah hari sabtu, dimana seluruh
warga SMP 2 Baturetno, wajib mengikuti senam pagi, dan saat itu kondisi tubuh
saya lagi kurang badan jadi saya memutuskan untuk tidak mengikuti senam, tapi
saya bingung masak saya sakit, cuman tiduran di kelas, Alhasil saya teringat
dengan PR bahasa Inggris saya yang belum saya kerjakan, saya akhirnya
mengrjakan PR tersebut, tanpa diduga-duga ada seorang guru laki-laki masuk ke
dalam kelas dan menanyakan sedang apa saya dan mengapa tidak mengikuti senam,
dengan wajah polosnya saya menjawab saya sedang sakit jadi tidak mengikuti
senam, tetapi beliau melihat saya sedang mengerjakan PR, lantas beliau marah
dan membanting pintu, DOOOOR
Setelah itu, beliau menuju ke
area senam, dan memberikan pengumuman tentang diri saya, tentang seorang yang
terlihat baik tetapi sebenranya kurang baik, dan blablabla..saya merasa sedih
dan merasa bersalah malah mengerjakan PR di dalam kelas. Setelah hari itu
malanya saya mengikuti kumpul rutin anak-anak remaja masjid di desaku, saat itu
saya mendengarkan obrolan singkat tentang seorang guru yan paling galak dan
momok di SMP yang akan menghukum anak kelas 1, nanti habis upacara anak kelas 1
itu akan dihukum mengelilingi lapangan 10 kali,, deegg, saya langsung sontak
kaget dan takut, jangan-jangan saya lagi yang mau dihukum, ya Allah begitu
burukkah diriku,,
Setelah itu hari senin tiba saya
cerita tentang peristiwa tersebut kepada Nenek saya, nenek saya dengan sabar
menasehati dan membesarkan hatiku. Saya yang sangat takut mendengar obrolan
kakak kelasku tersebut langsung panas dingin dan sakit saya semakin menjadi,
hari itu saya izin tidak masuk sekolah, kata sahabatku Lek Novi, yang saat itu
masuk sekolah saya benar dipanggil-panggil namanya berulang kali untuk ke
lapangan, untung saya tidak masuk,,hehehe
Guru tersebut adalah guru yang
paling galak super galak dan tegas di SMP saya, beliau adalah guru BIOLOGI, dan
ternyata beliau adalah guru BIOLOGi saya di kelas 1, setiap melihat saya dengan
tatapan menyeramkan, tapi saya tidak peduli, saya akan membuktikan kepada
Beliau bahwa saya bukanlah orang yang buruk seperti apa yang beliau pikirkan,
dan ternyata Beliau selalu menjadi guru Biologi saya sampai kelas 3, tiga tahun
berturut-turut, Amazing bukan.
Pernah saya dijewer kupingnya
gara-gara saya tidak dapat menyebutkan nama enzim di bagian tubuh manusia yang
beliau tunjuk, dan pernah saya di usir tidak boleh praktikum bersama
teman-teman saya satu kelompok karena kami tidak membawa alat praktikum, dan
pernah kami satu kelas dihukum menulis 50 kali soal dan jawaban karena kami
satu kelas tidak ada yang bisa menjawab pertanyaan beliau, dan pernah laporan praktikum
pertama kami di sebar dan di banting habis-habisan karena satu kelas tidak pada
lengkap dan selesai mengerjakannya.hahaha
Itulah kesan saya selama SMP
tentang BIOLOGI, karena azam saya yang begitu besar, saya alhamdulillah pernah
menjadi seorang yang mendapatkan laporan praktikum terbaik saat saya kelas 3,
itu suatu kebanggaan saya selama saya mempelajari BIOLOGI dan betapa saya ingin
membuktikan kepada beliau bahwa saya bukanlah orang yang buruk seperti di saat
pertama kali kami bertemu. J
Saya saat smp sangat mencintai
Matematika, saya bahkan masuk di kelas unggulan di rumpun matematika, setiap
hari senin sampai kamis pulang sore selalu berkutat dengan matematika, pernah
saya bercita-cita menjadi seorang guru matematika. Saya dengan teman-teman
serumpun matematika yang paling santai dan kocak, sering guru tidak masuk ke
kelas dan kami tetap mengerjakan soal-soal olimpiade dari buku-buku yang kami
fotocopy, kadang-kadang kami di selingi bermain internet di dalam kelas, dan
mengerjakan soal-soal matematika di puku paket pelajaran, dan PR matematika,
kami semua di rumpun matematika adalah orang yang tanpa sadar kami sangat
mencintai matematika. Kenangan yang paling berkesan tentang matematika yaitu
saya pernah mendapatkan nilai hampir 100, ya karena saya ceroboh tidak teliti 1
soal saya salah dan saya sangat ingat betul yaitu tentang gradien venn, ya itu
sebenarnya soal yang sangat mudah tapi saya malah teledor mengerjakannya,
sehingga nilai saya 9,75 tetapi saya sangat bersyukur mendapatkan nilai
matematika tersebut, nilai yang paling tertinggi di antara nilai pelajaran yang
lain, yang diikuti dengan nilai bahasa indonesia yang juga mendapatkan nilai
sembilan.
Biasanya matematika tidak banyak
berhubungan dengan bahasa tetapi saya sangat mencintai bahasa indonesia dan
matematika sejak saya SMP. Tetapi kecintaan saya bersama matematika pudar saat
saya di SMA, sebenarnya saya masih suka, hanya saja guru matematika saya di SMA
sangat tidak menyengkan, orangnya sangat subjektif, yang mendapat nilai baik
adalah mereka yang les di rumahnya, sedangkan rumahnya sangat jauh sehingga
saya tidak mengikuti les beliau, beliau jarang sekali mejelaskan materinya,
kebanyakan materinya beliau ajarkan saat di les-lesan, akhirnya saya berpindah
dan cinta KIMIA.
Kesan saya mencintai kimia saat
kelas 1 SMA, karena kimia itu unik, saya pernah mendapatkan nilai terbaik
ulangan pertama kali saya di kelas saat itu, saya sangat suka mengerjakan
soal-soal yang ibu guru jelaskan di depan kelas. Saya juga sangat suka dengan
FISIKA saat kelas satu, kesan paling berkesan saya mencitai FISIKA karena saya
juga pernah mendapatkan nilai UTS terbaik di kelas, dan saya pernah menjawab
soal tantangan dari guru saya dengan benar dan mendapatkan hadiah kupon jajan
di kantin, memang tidak begitu besar nilai kupon tersebut, tetapi bagi saya itu
sangat bersyukur dan bahagia. Sejak saat itu saya memutuskan untuk masuk ke
kelas IPA.
Tetapi karena nilai saya saat
itu di BIOLOGi kurang begitu bagus saya mencoba mencintai BIOLOGI dan berusaha
membuatnya imbang dengan nilai yang lainnya, saya mencintainya dengan sederhana
di mulai dari mencintai mata pelajarannya dan sering-sering membacanya saat
sudah pulang dirumah, dan mencintai gurunya, alhasil usaha saya tidak sia-sia
saya sering mendapatkan nilai uangan seratus di kelas, dan mendapatkan nilai
UTS terbaik di jurusan IPA, Alhamdulillah. Itulah segelintir kisah begitu
dekatnya hubungan matematika, kimia, fisika, dan biologi sehingga saya
memutuskan untuk memilih jurusan IPA. Saya sekarang sadar dan dapat mengambil
kesimpulan, saat kita mencintai sesuatu belum tentu kita dapat memilikinya dan
saat kita belajar mencintai sesuatu bisa jadi kita akan memilikinya dan
benar-benar mencintainya, seperti kisahku yang dulu sangat cinta metematika
tetapi malah sekarang mengambil jurusan BIOLOGi, di Fakultas Sains dan
Matematika UNDIP.. :V
0 comments: